UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF VITAMIN C

Dasar Teori
            Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu yaitu bentuk teroksidasi (asam askorbat) dan tereduksi (asamdehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin C. Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayur – sayuran berwarna hijau dan buah – buahan terutama yang masih segar.
            Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam, tetapi mudah dioksidasi terutama bila dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan adanya logam tembaga, oksigen dan alkali.

UJI KUALITATIF VITAMIN C
Tujuan
            Tujuan dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat membuktikan adanya vitamin C dalam satu bahan secara kualitatif.

Alat dan Bahan
1.      Pipet tetes atau pipet ukur
2.      Tabung reaksi
3.      Alat pemanas
4.      Larutan sampel you C 100
5.      Larutan benedict
6.      Larutan NaHCO 5 %
7.      Larutan FeCl3 1 %
8.      Lakmus.

Cara Kerja
Prosedur A
1.      Masukkan 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2.      Tambahkan 15 tetes pereaksi bedenict
3.      Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
4.      Perhatikan adanya endapan yang berbentuk. Warna hijau kekuning – kuningan samapi merah bata menandakan vitamin C positif

Prosedur B
1.      Masukkan 10 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2.      Kemudian netralkan larutan (pH = 8) menggunakan NaHCO3 5 %
3.      Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3 1 %
4.      Amati warna yang terjadi. Adanya warna merah – ungu berarti vitamin C positif

Hasil
Bahan
Prosedur Uji
Prosedur A
Prosedur B
Larutan sampel
5 tetes
5 tetes
Pereaksi Benedict
15 tetes
--
Larutan NaHCO3 5%.
--
Sampai pH 8
larutan FeCl3 1%.
--
2-3 tetes
Hasil
Warna awal biru ketika ditetesi pereaksi benedict menjadi merah bata dan terdapat sedikit endapan.
Pemberian sampel ke dalam 1% tabung reaksi + asam askorbat kemudian dimasukkan lakmus ke dalamnya dan larutan tersebut berubah warna ungu tapi masih memiliki kandungan asam setelah ditambah NaHO3 kertas lakmus berubah menjadi biru

UJI KUANTITATIF VITAMIN C
Tujuan
            Tujuan dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menetapkan jumlah vitamin C yang terdapat dalam produk makana atau minuman tertentu dengan metode titrasi.

Alat dan Bahan


1.      Buret dan statif
2.      Labu erlenmeyer
3.      Pipet volumetrik
4.      Gelas piala
5.      Pipet filler (bulb)
6.      Larutan iodium 0.01 N
7.      Indikator amilum 2 %
8.      Larutan HCl 3 M


Cara Kerja
Persiapan sampel
            Sampel minjuman yang mengandung CO2 dihilangkan terlebih dahulu dengan cara mengocok atau membolak balik. Encerkan sampel bila kadar vitamin C nya terlampau besar.

Penentuan kadar vitamin C
1.      Pipet 10 mL yang sudah diencerkan, masukkan kedalam labu erlenmeyer volume 100 mL
2.      Tambahkan 5 tetes HCl 3 M sebagai katalis dan 10 tetes amilum 2 % sebagai indikator
3.      Titrasi dengan larutan Iod 0.01 N sampai larutan bewarna biru

1 mL Iodium 0.01 N = 0.88 mg Vitamin C
Perhitungan :
mg Vit C/100 mL        =          mL Iod x N iod x 88 x fp x 100
                                                               mL sampel

Hasil
mL iodium = 13 mL
N Iodium = 0,01 N
mL sampel = 10
(fp) factor produksi = 10
mg Vit C/100 mL =  13x0,01x88x10x100        = 1144 mg Vit C/100 mL
100

Pembahasan
            Dalam praktikum kali ini digunakan larutan sampel berupa minuman yang mengandung vitamin C dengan merek dagang YOU C 1000. Dalam praktikum kali ini ada dua kali percobaan yang pertama adalah unutk menguji kualitas dan kuantitas dari vitamin c yang terkandung pada sampel. Cara untuk menguji kuantitas dari sampel adalah dengan memasukkan 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan pereaksi benedict sebanyak 15 tetes kemudian panaskan pada api kecil kurang lebih selama 2 menit dan amati perubahan  warna yang terjadi apabila terjadi perubahan warna menjadi merah – ungu hal ini menunjukkan bahwa sampel posive mengandung vitamin C. Uji coba yang kedua adalah unutk mengetahui kuantitas dari sampel dengan cara larutan sampel yang telah diencerkan masukkan dalam labu erlenmeyer sebanyak 10 tetes namun sebelumnya larutan sampel harus dihilangkan terlebih dahulu kandungan CO2 dengan cara mengocok larutan sampel, kemudian tambahkan 5 tetes HCl 3 M sebagai katalis dan 10 tetes amilum 2 % sebagai indikator kemudian titrasi dengan larutan Iod 0.01 N sampai larutan bewarna biru.

Kesimpulan
            Dari praktikum yang telah dilakukan hasil yang didapat dalam perhitungan tidak sesuai dengan kadar vitamin C yang tertera pada sampel.


DAFTAR PUSTAKA

Jalip, Ikna Suyatna. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia Laboratorium Kimia. Universitas Nasional Jakarta


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 comments:

Unknown said...

ko ga bsa di copas??
:(

tazkiyah said...

terima kasih informasi nya,sangat membantu sekali,sehat sehat selalu kak ;)

Unknown said...

saya kesulitan kk, dalam melihat proses kualitatifnya

Post a Comment