DENATURASI PROTEIN

Pendahuluan
            Protein adalah senyawa organik yang terbanyak dalam sel makhluk hidup, karena separuh lebih berat kering makhluk hidup terdiri atas protein. Secara kimiawi, protein adalah heterobiopolimer yang terdiri atas satuan – satuan monomer yang disebut asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Suatu protein dapat mengendap atau terkoagulasi oleh beberapa senyawa seperti larutan asam, basa, garam dan pelarut organik. Endapan yang terbentuk belum tentu mengalami denaturasi. Ada beberapa garam yang dapat memperkecil kelarutan seperti (NH4)2SO4 jenuh, ada pula garam yang dapat mendenaturasi protein seperti garam – garam logam berat seperti Pb-asetat. Denaturasi, adalah rusaknya struktur protein yang larut sehingga menjadi tidak larut.

Tujuan
            Percobaan ini bertujuan untuk memperlihatkan proses denaturasi protein oleh beberapa macam senyawa.
Prinsip: suatu protein dapat mengalami denaturasi oleh beberapa senyawa seperti larutan asam, basa, garam dan pelarut organik sehingga menjadi tidak larut.

Alat dan Bahan
1.      Larutan putih telur (1 : 4)
2.      HCl 0,1 M
3.      NaOH 0,1 M
4.      Buffer asetat pH 4,7
5.      Etanol 95%
6.      HgCl2 0,2 M
7.      Pb asetat 0,2 M
8.      (NH4)2 SO4
9.      Asam pikrat jenuh
10.  Akuadestilata


Cara Kerja
Encerkan 1 bagian putih telur dan 4 bagian akuadestilata. Aduk perlahan – lahan hingga merata. Selanjutnya siapkan 9 buah tabung reaksi yang bersih dan kering dan ikuti prosedur sebagai berikut:


Zat
Tabung Ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Putih Telur (mL)
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
HCl 0,1 M (mL)
0,5
--
--
--
--
--
--
--
--
NaOH 0,1 M (mL)
--
0,5
--
--
--
--
--
--
--
Buffer 4,7 (mL)
--
--
0,5
--
--
--
--
--
--
Etanol 95 % (mL)
--
--
--
2,5
--
--
--
--
--
HgCl2 0,2 M (tetes)
--
--
--
--
5
--
--
--
--
Pb-asetat 0,2M (tetes)
--
--
--
--
--
5
--
--
--
(NH4)2SO4 Jenuh (mL)
--
--
--
--
--
--
2
--
--
As. Pikrat jenuh (tetes)
--
--
--
--
--
--
--
5
--
Akuadestilata (mL)
--
--
--
--
--
--
--
--
1


Hasil
Tabung
Tingkat kekeruhan
Hasil Pengamatan
HCl 0,1 M (mL)
xx
Terdapat endapan putih dan keruh
NaOH 0,1 M (mL)
-
Bening dan tidak terdapat endapan
Buffer 4,7 (mL)
xx
Terdapat endapan putih dan keruh
Etanol 95 % (mL)
xxx
Keruh namun tidak terlihat endapan
HgCl2 0,2 M (tetes)
xxxx
Keruh sekali dan berwarna putih susu
Pb-asetat 0,2M (tetes)
xx
Terdapat endapan putih
(NH4)2SO4 Jenuh (mL)
x
Terdapat endapan putih
As. Pikrat jenuh (tetes)
x
Terdapat endpan dan larutan berwarna kuning
Akuadestilata (mL)
x
agak keruh dan terdapat sedikit endapan
Keterangan :
-                = Tidak terdenaturasi
x        = Keruhnya sama dengan kontrol yang menggunakan aquadestilata
xx      = Tingkat kekeruhannnya dua kali lebih keruh dibanding aquadestilata
xxx    = Tingkat kekeruhannya tiga kali lipat dari aquadestilata
xxxx  = Tingkat kekeruhannya empat kali lebih keruh dibanding aquadestilata

Pembahasan
Denaturasi protein adalah kondisi di mana struktur sekunder, tersier maupun kuartener dari suatu protein mengalami modifikasi tanpa ada pemecahan ikatan peptida. Denaturasi dapat berupa rusaknya struktur tiga matra dari suatu protein. Denaturasi protein ada dua macam, yaitu pengembangan rantai peptide (terjadi pada polipeptida) dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil  tanpa disertai pengembangan molekul (terjadi pada ikatan sekunder).
Denaturasi protein sangat berpengaruh sekali pada sifat fungsionalnya. Terutama enzim dan protein pembawa. Pada enzim, rusaknya struktur tiga matra menjadikan enzim inaktif. Hal ini karena konformasi bentuk molekulnya berubah sehingga substrat tidak cocok lagi dengan bentuk enzim. Pada protein pembawa seperti haemoglobin, denaturasi protein mampu menghilangkan kemampuan mengikat oksigen oleh darah.
Hal-hal yang dapat menyebabkan denaturasi di antaranya pemanasan, pH ekstrem, perlakuan mekanis, logam berat, dan pelarut organik. Pemanasan mampu memecah ikatan intramolekuler protein seperti ikatan disulfida pada metionin, sistein, sistin. Padahal ikatan disulfida ini cukup berpengaruh dalam pembentukan struktur tiga matra.  Pemanasan dapat menyebabkan protein terkoagulasi, contohnya pada telur rebus maupun goreng.

Kesimpulan
            Pada percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada tabung ke 6 yang berisi larutan putih telur yang dicampurkan dengan Pb-asetat dapat mendenaturasikan suatu protein.

Pertanyaan
Jelaskan mengapa garam tertentu dapat mengendapkan protein?
Jawab:
Penambahan larutan garam sampai jenuh akan menyebabkan pengendapan protein karena terjadi penetralan partikel protein sekaligus dehidrasi. Penggaraman ini dikenal dengan istilah salting out. Bentuk dari sifat protein masih untuk (native), contoh: (NH4)2SO4.


DAFTAR PUSTAKA

Jalip, Ikna Suyatna. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia Laboratorium Kimia. Universitas Nasional Jakarta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment