Dasar Teori
Hama adalah organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berupa hewan atau binatang yang menyerang tanaman pertanian. Menurut Borror (1970), dunia binatang digolongkan menjadi 14 filum. Dari filum – filum tersebut yang anggotanya banyak berperan sebagai hama tanaman adlah dari filum Nemathelminthes, Mollusca, Arthropoda, dan Chordata. Salah satu anggota filum Arthropoda yang mempunyai anggota terbanyak adalah kelas Insekta.(serangga). Oleh karena itu, penekanan pembahasan tentang hama hanya dilakukan pada kelas serangga, di samping tiga filum lainnya. Namun demikian perlu diketahui bahwa tidak semua serangga berperan sebagai hama. Sebagian serangga yang berperan positif bagi manusia, yaitu sebagai serangga musuh alami, penyerbuk, penghasil madu, penghasil bahan pakaian dan sebagainya.
Tujuan
- Mempelajari dan mengetahui filum –filum dari dunia binatang yang berperan sebagai hama.
- Mengetahui serangga secara morfologi.
Filum Nemathelminthes
Anggota filum ini yang berperan sebagai hama adalah anggota kelas nematoda. Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris memanjang, bilateral simetris dan tidak bersegmen. Lapisan terluar berupa kutikula yang lenturdan transparan berfungsi sebagai pelindung dan memudahkan bergerak. Kelas nematoda tidak semuanya berperan sebagai hama, sebab nematoda ada yang bersifat parasitik dan non parasitik. Pada nematoda parasitik disebelah anteriornya terdapat stylet yang berfungsi untuk menusuk dan melukai jaringan tanaman, sedangkan nematoda non parasitik (saprofag) tidak mempunyai stylet.
Filum Molusca
Molusca atau binatang lunak ada yang mempunyai cangkang, ada pula yang tidak mempunyai cangkang. Achatina fullica atau bekicot adalah salah satu anggota molusca yang termasuk kelas Gastropoda (gastron = perut; poda = kaki) yang banyak dijumpai menyerang tanaman.
Bekicot mempunyai dua pasang sungut yaitu sepasang sungut anterior yang berperan sebagai alat peraba, dan sepasang sungut posterior yang berperan sebagai mata. Dibawah sungut anterior terdapat mulut yang mempunyai gigi parut yang disebut radula.
Filum Arthropoda
Ciri - ciri filum Arthropoda adalah tubuh dan kaki beruas – ruas, tubuh terbagi dua atau tiga bagian, alat tambahan beruas – ruas,dan berpasangan , dinding tubuh sebelah luar berupa skeleton yang secara periodik dilepas dan diperbaharui kembali. Filum ini yang berperan sebagai hama adalah dari kelas Insekta dan Arachnida.
Tabel 1. Perbedaan anggota tubuh antara Insekta dan Arachnida
Metamorfose | Stadia hidup | |||
Ametabola / ametamorfosis | Telur | Muda | | Dewasa / imago |
Hemimetabol/sederhana | Telur | Nimfa | | Dewasa |
Holometabola/sempurna | Telur | Larva | Pupa/kepompong | dewasa |
Filum Chordata
Anggota filum ini yang berperan sebagai hama adalah kelas Mamalia. Beberapa anggotanya yang penting adalah kera, babi hutan, beruang, musang dan binatang pengerat. Binatang pengerat (ordo Rodentia) merupakan hama yang paling banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian.
- Pengenalan Filum – Filum Hama
Bahan
- Spesimen Nematoda parasitik dan non parasitik
- Spesimen Achatina fullica
- Spesimen Valanga nigricornis
- Spesimen Tetranicus birnaculatus
- Spesimen Mus ratus diardi
Alat
Mikroskop dan bak plastic.
Cara Kerja
- Untuk preparat filum Nemathelminthes amatilah di bawah mikroskop bentuk tubuh nematoda parasit. Usahakan untuk dapat melihat styletnya. Gambarlah bentuk tubuh nematoda tersebut. Sebagai catatan, nematoda mempunyai bentuk tubuh (pose tubuh) yang bermacam – macam tergantung jenisnya.
- Untuk preparat filum Arthropoda , amatilah: Kelas Arachnida (tungau), hitunglah jumlah kaki nya, serta perhatikan pembagian daerah tubuhnya. Kelas Insekta, hitunglah jumlah kakinya, serta perhatikan pembagian daerah tubuhnya.
- Buatlah perbandingan antara kedua kelas anggota Arthopoda ini. Gambar masing-masing tungau dan serangga.
- Untuk preparat filum Molusca , amatilah jumlah sungut siput. Sungut siput berjumlah dua pasang. Sepasang sungut anterior digunakan sebagai peraba dan sepasang sungut posterior yang digunakan untuk melihat. Amati pula kaki perut dan gerakannya. Gambarlah preparat siput.
- Untuk preparat filum Chordata amatilah preparat tikus atau tupai atau landak. Perhatikan telapak kaki, gigi pengerat dan ekornya. Gambarlah preparat ini dengan jelas.
- Mengetahui Morfologi Serangga
Bahan
- Belalang kayu
- Kepala belalang kayu untuk melihat antena, mata majemuk dan perangkat alat mulut
- Toraks belalang kayu untuk melihat jumlah ruas, sayap dan kaki.
- Abdomen belalang kayu utuk melihat perangkat alat kelamin dan spirakel.
Cara Kerja
- Mengamati tubuh serangga secara lengkap. Mendeskripsikan dengan teliti, daerah kepala, thoraks, dan abdomen.
- Memperhatikan dengan teliti daerah kepala.
- Memperhatikan secara seksama daerah toraks.
- Memperhatikan dengan seksama daerah abdomen.
Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan filum kelas nemathelminthes, dan arthropoda diamati lewat beberapa contoh binatang yang sudah diawetkan, sedangkan filum kelas mollusca dan chordata tidak karena tidak tersedia pada saat praktikum maka dari itu dua kelas filum tersebut tidak diamati.
Untuk fillum nemathelminthes diwakili oleh kelas nematoda, binatang yang diamati adalah cacing. Namun pada praktikum ini tidak digunakan cacing yang terdapat pada tanaman yang sebagai hama melainkan menggunakan cacing biasa yang hidup ditanah namun dari pengamatan tersebut dapat mengetahui struktur tubuh dari cacing yang tidak berbeda jauh dari cacing yang terdapat pada tumbuhan sebagai hama, hanya saja cacing yang terdapat pada tumbuhan sebagai hama memiliki tanduk (stylet) di kepala nya (caput).
Untuk filum arthropoda diwakili oleh insekta, yaitu: Lebah, Capung, Kunang-kunang, Kepik dan Kumbang.
Pada pengamatan ini tiap kelas filum digambar yang telah diwakilkan telah digambar dan diberi keterangan dalam pembagian tubuhnya.
Kesimpulan
Pada praktikum ini filum arthropoda yang mempunyai anggota terbanyak adalah kelas insekta (serangga). Morfologi serangga jika dilihat tubuhnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan badan (abdomen). Sedangkan filum nemathelminthes dapat dilihat cirinya memiliki stylet pada caput nya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si dan S. F. Nurul Qomariyah, SP. M.Si, “ Memahami Teori Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman Melalui Praktikum ” Fakultas Pertanian Universitas Nasional Jakarta, 2008.
http://upikke.staff.ipb.ac.id/files/2010/12/Pengenalan-arthropoda-dan-biologi-serangga.pdf
http://www.bangfad.com/sastra/macam-macam-jenis-hama-tanaman-dan-cara-pengendalian.html
http://ilmuserangga.files.wordpress.com/2011/02/petunjuk-praktikum-diht-2011.pdf
0 comments:
Post a Comment