MORFOLOGI KHAMIR

Dasar Teori
            Khamir adalah fungi uniseluler yang mikroskopik dan tidak membentuk percabangan permanen. Sebagian besar khamir termasuk dalam klas Ascomycetes, sebagian kecil termasuk dalam klas Basidiomycetes dan Fungi imperfecti. Khamir yang termasuk dalam klas pertama dan kedua berkembang baik dengan tunas(budding), pembelahan sel, spora aseksual dan spora seksual, yang termasuk klas ketiga hanya dapat berkembang biak dengan tunas.
            Ukuran khamir 4-20 kali lebih besar yaitu berkisar antara 1-9 mikron x 2-20 mikron, tergantung pada spesiesnya. Bentuk khamir bermacam-macam yaitu bulat, (spheroid), bulat telur (elips), silindris (silinder), seperti sosis, seperti buah jeruk dan sebagainya. Beberapa khamir tertentu dapat mengalami dimorfose yaitu dapat membentuk fase Y (Yeast, khamir) yang berbentuk sel tunggal dan fase F (Filamen) yang berbentuk benang. Khamir tidak berflagela sehingga tidak bergerak aktif.
            Dinding sel khamir terdiri atas khitin. Sel yang masih mudah dinding selnya tipis dan lentur, sedang yang tua dinding selnya tebal dan kaku. Dibawah dinding sel terdapat membrane sitoplasma yang bersifat permeable selektif. Di dalam sitoplasma terdapat  banyak granula-granula seperti mitokondria, volutin, granula lemak, dan granula glikogen.
            Semakin tua sel khamir semakin jelas granula-granulanya. Di dalam sel terdapat vakuola yang besar berisi inti sel (vakuola inti). Tipe sel khamir adalah eukariotik. Untuk identifikasi dan determinasi khamir perlu dipelajari sifat-sifat morfologi dan fisiologinya. Sifat-sifat morfologi yang perlu dipelajari meliputi bentuk dan ukuran sel, bentuk, ukuran dan jumlah spora, cara-cara perkembang biakan, pembentukan pseudomycelium, oidia, klamidospora, blastospora, giant colony dan sebagainnya. Sifat-sifat fisiologi meliputi pengujian asimilasi C dan N, fermentasi karbohidrat, kemampuan mencairkan gelatin, reduksi nitrat dan sebagainnya.
            Morfologi khamir secara mikroskopi dapat diamati baik dengan melakukan pengecatan maupun tidak. Pengamatan morfologi sel-sel yang masih hidup biasanya digunakan biakan murni yang masih muda (berumur 24-48 jam). Untuk pengamatan mikroskopi tersebut dapat menggunakan cara-cara seperti hanging drop, dark field, illumination teknicque, pengecat negative dan pengecatan-pengecatan khusus seperti halnya pada pengamatan mikroskopi bakteri.

Pengecatan sederhana sel-sel khamir
Tujuan
Pengecatan sederhana sel-sel khamir bertujuan untuk melihat bentuk sel khamir, membedakan sel yang mati dengan sel yang hidup dan menghitung presentase kematian khamir.

Bahan dan Alat
  1. Biakan murni Saccharomyces cerevisiae dalam medium toge cair atau medrum Glukosa Yeast Water, dalam tabung reaksi umur 24 jam dan 48 jam.
  2. larutan cat Metylene Blue 0,01% gelas benda, gelas penutup.

Cara Kerja
  1. Dilarutkan 1 sendok khamir ke dalam 50 ml air.
  2. Diambil suspense 1 tetes letakkan di atas gelas benda.
  3. Kemudian ditambahkan 1 tetes PP, kemudian aduk rata.
  4. Gelas benda yang sudah di suspensi dipanaskan di atas api spiritus, untuk mempercepat fiksasi, kemudian tutup dengan gelas penutup.
  5. Diamati dibawah mikroskop, sel yang mati berwarna merah dan yang hidup berwarna cerah.
  6. Dihitung persentase kematian khamir: Jumlah yang mati : (jumlah yang mati : jumlah yang hidup) x100% 
  7. Percobaan diulang 3 kali.

    HASIL PENGAMATAN
    Tabel Pengamatan Khamir
    Ulangan
    Jumlah yang mati
    Jumlah yang hidup
    1
    8
    4
    2
    11
    3
    3
    11
    4
    4
    9
    4
    5
    8
    4
    6
    7
    2
    Jumlah
    54
    21
    Rata-rata
    9
    3,5

     Jumlah yang mati : (jumlah yang mati : jumlah yang hidup) x100% = 9 : (9 : 3,5) x100%= 72%


    PEMBAHASAN

    Pengamatan dilakukan pada sel khamir yang telah diletakkan di atas kaca obyek. Kaca obyek tersebut lalu diamati di bawah mikroskop. pada mikroskop kaca obyek menjadi sangat luas, maka pengamatan sel khamir dilakukan pada tiga bagian dari kaca obyek. Bagian – bagian tersebut adalah bagian yang terdapat sel khamirnya.
    Sel khamir yang diamati dapat dibedakan menjadi sel yang sudah mati dan yang masih hidup. Sel yang sudah mati dicirikan dengan dinding selnya yang lebih tipis, sedangkan sel khamir yang hidup dinding selnya lebih tebal. Warna dari dinding selnya pun berbeda, sel yang sudah mati berwarna transparan, sedangkan yang masih hidup berwarna hitam.
    Sel khamir yang mati dikarenakan khamir telah diberi pewarnaan sebelum diamati. Pewarnaan dilakukan agar sel khamir dapat mudah diamati. Namun pewarnaan memang dapat mengakibatkan kematian pada sel yang diamati.
    Setelah mengamati sel khamir yang hidup dan yang mati, presentase sel khamir yang mati dapat dihitung dengan cara menghitung rata – rata jumlah sel yang mati dan dibagi oleh jumlah rata – rata sel yang ada. Hasilnya barulah dikalikan seratus. Pengamatan ini harus dilakukan dengan atau secara cepat karena waktu pengamatan dapat berpengaruh terhadap presentase sel khamir yang mati.


    KESIMPULAN
    Dari praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk sel khamir bermacam - macam yaitu ada yang berbentuk bulat telur, bulat, seperti sosis, dan lain - lain. bentuk sel khamir juga dapat dibedakan antara sel yang hidup dengan yang mati.
    Sel yang hidup mempunyai dinding sel yang lebih tebal dan berwarna hitam. Sedangkan sel khamir yang mati dinding selnya tipis dan berwarna transparan.
    Presentase sel khamir yang mati lebih besar daripada sel khamir yang hidup. Hal ini dikarenakan khamir yang diamati telah diberi pewarnaan dengan menggunakan zat methylen blue. Penggunaan pewarna dimaksudkan agar sel khamir dapat lebih mudah diamati. Lama waktu pengamatan juga berpengaruh terhadap hidup matinya sel khamir.





    DAFTAR PUSTAKA

    Ir. Wayan Rawiniwati,MSi dan s.F. Nurul Qomariyah,SP.MSi, Pedoman Praktikum MIKROBIOLOGI fakultas Pertanian Universitas Nasional Jakarta, 2006 / 2007.
    http://agritechlovers.blogspot.com/2011/05/morfologi-dan-ciri-ciri-khamir.html



    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    1 comments:

    Unknown said...

    mantab

    Post a Comment