Pembibitan/Pembuatan Bibit Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Di alam terdapat berbagai jenis jamur yang dapat di konsumsi, baik yang telah dibudayakan atau yang masih liar di hutan.
Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan merupakan jamur yang pertamakali dibudidayakan di Indonesia. Selain itu jamur merang merupakan spesies jamur yang paling dikenal, terutama untuk masyarakat Asia  Tenggara, karena termasuk jamur yang teksturnya baik sehingga banyak disukai orang dan kaya akan zat gizi yang sangat di perlukan oleh tubuh.
Sel jamur tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis seperti tumbuhan. Jamur memperoleh makanan secara heterotrop dengan mengambil makanan dari bahan organik. Jamur membentuk struktur reproduksi seksual yang berada didalam struktur tubuh buah yang bentuknya mencolok dan ukurannya makroskopik. Perbedaan struktur dalam alat berbiaknya merupakan dasar untuk membuat klasifikasi jamur. Sebagian besar jamur pangan digolongkan dalam kelompok basidiomicetes dan hanya beberapa jenis dari kelompok askomicetes.

Metode pembuatan bibit jamur:
a.      Metode kultur spora
Metode ini merupakan pembuatan bibit jamur dengan mengisolasi atau menumbuhkan spora. Dengan metode ini akan dihasilkan bibit yang sangat bervariasi dan tingkat keberhasilan kecil.
b.      Metode kultur jaringan
Metode kultur jaringan merupakan pembuatan bibit
jamur dengan cara mengisolasi sebagian jaringan tubuh jamur. Dengan metode ini akan dihasilkan bibit yang seragam dan tingkat keberhasilannya lebih besar.

Metode pembuatan bibit jamur secara kultur jaringan ada 3 tahap;
1.      Bibit kultur jaringan murni pada PDA (Potato Dekstrosa Agar)
2.      Bibit induk pada biji-bijian
3.      Bibit Siap Semai
Tujuan
Untuk mengetahui cara membuat bibit jamur merang yang berkualitas tinggi yang akan digunakan untuk memproduksi jamur (Budidaya jamur).

Bibit Kultur Murni pada PDA
Bahan dan alat
1.      Kentang 200 g
2.      Dekstrosa 20 g
3.      Agar-agar 20 g
4.      Aquades 10000 ml
5.      Jamur merang
6.      Alcohol 70%
7.      Skapel/pisau steril
8.      Jarum ose
Praktikan:
1.      Mencuci, mengupas, memotong kentang  1 cm dan merebusnya.
2.      Tambahkan air rebusan dengan dekstrosa dan agar-agar rebus hingga mendidih.
3.      Tuangkan ke cawan petri/tabung reaksi.
4.      Sterilkan tabung reaksi/cawan petri dengan autoklaf selama 20 menit pada suhu 1210C dan tekanan 1 atm.
5.      Setelah mensterilisasi, letakkan miring tabung reaksi dan didinginkan.
6.      Setelah media dingin maka dilanjutkan dengan inokulasi mikroorganisme.
Cara inokulasi jamur merang
1.      Jaringan jamur yang akan diinokulasi diambil dari tubuh buah, tubuh buah jamur dipilih yang berukuran cukup besar dan tidak terserang hama dan penyakit.
2.      Jamur disiapkan secara aseptic yaitu dibersihkan dengan alkohol. Kemudian, jamur dibelah dengan menggunakan skapel dan diambil jaringan pada bagian tengah tubuh buah. Jaringan tersebut diletakkan pada PDA yang telah dingin.
3.      Media PDA yang telah diinokulasi disimpan pada incubator pada suhu 280C. Setelah 5 hari dari proses inokulasi disekitar jaringan akan menunjukan adanya pertumbuhan hifa berupa benang-benang putih.
4.      Bibit kultur murni dapat disimpan pada suhu 5-100C. Tetapi  jika akan digunakan perlu dikondisikan terlebih dahulu pada suhu kamar sehingga sifat pertumbuhannya akan aktif kembali.
Bibit Induk pada Biji-bijian
Alat dan bahan
1.      Biji shorgum atau jewawut 500 g
2.      Kapur 2,5 g
3.      Bekatul 50 g
4.      Air
5.      Botol sirup bekas.
Praktikan:
1.      Cuci dan rendam biji-bijian selama 24 jam (biji yang tidak berisi/mengapung pada permukaan air sebaiknya dibuang).
2.      Rebus biji-bijian tersebut sampai agak mekar. Selanjutnya tiriskan dan campur dengan bekatul dan kapur secara merata. Usahakan kadar air nya sekitar 45% (media dalam keadaan basah, tetapi jika diangkat tidak meneteskan air).
3.      Masukkan bahan campuran ke dalam botol dan sterilkan dengan autoklaf selama 30 menit pada suhu 1210C dengan tekanan 1 atm.
4.      Setelah dingin, media biji-bijian tersebut diinokulasi dengan bibit dari PDA dengan cara mengambil kira-kira 1x1 cm2 media PDA yang telah ditumbuhi hifa dan letakkan biji-bijian dalam permukaan media.
5.      Selanjutnya letakkan botol dalam incubator pada suhu 280C. inkubasikan selama 1 minggu maka dalam botol media akan tumbuh hifa (bibit jamur).



Hasil dan Pembahasan
Dalam praktikum ini praktikan harus mensterilkan ruang dan tangan sebelum melakukan praktikum, dalam pembuatan bibit jamur merang jamur harus di potong dengan ukuran 2 cm, setelah itu dicuci dengan air mengalir selama 5 menit. Setelah dicuci dengan air mengalir selama 5 menit jamur dicuci dengan menggunakan sabun liquid lalu di cuci dengan alcohol 20% dengan cara dicelupkan dengan perhitungan 1 detik. Lalu setelah itu letakkan jamur kedalam PDA dengan posisi miring keatas.
Jamur, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
Jenis jamur merang ada dua, yaitu:
v  Jamur merang hitam, ciri-ciri warna hitam, kulit tipis (suhu 28-30º C).
v  Jamur merang putih, ciri-ciri warna putih ebrsih, kulit tebal (suhu 31-33º C).
                                                              




PENUTUP
Kesimpulan
            Jamur merang (Volvariella volvacea) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 comments:

TGK. TAUFIQ, SPDI., M.Sos said...

syukran,,

Unknown said...

tolong dijelaskan apa itu dektrosa soalnya sy masih awam bahasa ilmiah,trims

Unknown said...

duo jempol boss

Post a Comment